Satu Tamping Gereja Kasih Anugerah Lapas Permisan Bebas Bersyarat

<!--StartFragment-->

NUSAKAMBANGAN – Seorang Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Permisan Nusakambangan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah dibebaskan pada hari Senin (26/9/2024).

Baca juga: Menkumham Serahkan 35 Sertifikat KIK dan 1 IG Bagi Masyarakat Jabar

 

Warga Binaan Pemasyarakatan tersebut adalah AS (42), seorang WBP asal Semarang yang harus menjalani masa pidana di Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan.

Baca juga: Bawa Pulang Gelar Juara, Lapas Permisan Jadi Tim Tenis Terkuat di Nusakambangan-Cilacap

 

AS harus menjalani masa pidana di Lapas Permisan karena terjerat perkara Narkotika, Pasal 132 Ayat (1) Jo 114 Ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009.

Baca juga: Mewujudkan Lapas Aman dan Bersih, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Karanganyar Mengikuti Penguatan Tusi Pengamanan dan Penyuluhan Gerakan Anti Korupsi

 

Selama menjalani masa pidana di Lapas Permisan, AS aktif berkegiatan sebagai Tamping Gereja di Gereja Kasih Anugerah Lapas Permisan.

Baca juga: Lapas Karanganyar Dukung Pengembangan Kompetensi Pegawai Melalui Launching Webinar Series "Cerdas Bersama BPSDM Hukum dan HAM"

 

Karena sikap positif AS selama menjalani masa pidana, Ia kini dapat menghirup udara bebas setelah mendapatkan Program Pembebasan Bersyarat dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Baca juga: Lapas Besi hadiri Workshop Peran Multisektor Dalam Pengendalian Risiko TB

 

Kalapas Permisan Ahmad Hardi menjelaskan bahwa Program Pembebasan Bersyarat ini ada untuk memotivasi WBP supaya dapat memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik.

 

“Kami mendorong para Warga Binaan Pemasyarakatan untuk melakukan pengurusan Program Pembebasan Bersyarat supaya mereka dapat segera berintegrasi dengan masyarakat, ” jelasnya.

<!--EndFragment-->

Baca juga: Lapas Karanganyar Turut Serta dalam Upacara Bendera HUT ke-79 Kemerdekaan RI dengan Semangat "Nusantara Baru Indonesia Maju"